Madrasah Aliyah Yasti Boarding School: Langkah Baru dalam Pendidikan Berbasis Pesantren
BERITASUARA.COM – Madrasah Aliyah (MA) Yasti Sukabumi resmi diluncurkan sebagai madrasah berbasis pesantren atau boarding school pada acara peresmian yang berlangsung khidmat. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari program "Giat Jaring Aspirasi Siswa Madrasah Aliyah Yasti Sesi 2," yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dan memenuhi kebutuhan siswa dalam bidang keagamaan. Kehadiran madrasah berbasis pesantren ini diharapkan menjadi sejarah baru bagi pengembangan MA Yasti di masa depan.
Acara peresmian dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang turut menyampaikan pandangan dan harapan mereka terhadap perkembangan lembaga pendidikan ini. Ketua Dewan Pembina Yasti, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin, hadir sebagai narasumber utama. Turut hadir pula Kyai Haji U. Syuja'i, M.Ag., sebagai sesepuh sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Yasti, Ahmad Zulfikar, ST., selaku Ketua Yayasan, serta Yulan Triatmi, S.Pd., M.Pd., Kepala MA Yasti. Para wakil kepala sekolah, dewan guru, serta siswa-siswi MA Yasti juga ikut memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengembangan MA Yasti, khususnya kepada kepala madrasah, Yulan Triatmi, atas prestasi yang telah diraih lembaga tersebut. Prestasi yang dimaksud meliputi kemenangan di berbagai kompetisi bergengsi, seperti lomba Bahasa Arab dan Kompetisi Sains Madrasah di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional. Menurutnya, pencapaian ini merupakan bukti nyata dari komitmen MA Yasti dalam mencetak generasi unggul.
“Kami sangat mengapresiasi dedikasi yang telah ditunjukkan oleh pimpinan madrasah dan para guru dalam membina siswa-siswi MA Yasti. Prestasi yang diraih selama ini tidak hanya membanggakan institusi, tetapi juga menjadi dorongan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pendidikan ke depannya,” ujar Dr. Asep dalam pidatonya, Selasa (08/10/2024).
Pada acara tersebut, para siswa-siswi MA Yasti juga diberikan kesempatan untuk mengungkapkan pendapat, keluhan, dan saran kepada pihak yayasan terkait pelayanan pendidikan yang mereka terima, baik dari segi fisik maupun program pendidikan. Para siswa memanfaatkan momen ini untuk menyampaikan aspirasi mereka mengenai fasilitas dan kebutuhan belajar yang mereka rasakan di madrasah.
Salah satu siswa MA Yasti yang turut menyampaikan masukannya berharap ada peningkatan fasilitas di pondok pesantren, terutama agar lingkungan belajar lebih nyaman. "Kami sangat bersyukur bisa bersekolah di sini, tapi kami juga berharap ada perbaikan fasilitas, terutama untuk tempat tinggal di pondok. Kami ingin lingkungan belajar yang lebih nyaman, agar kami bisa belajar dengan lebih baik," ungkapnya.
Menanggapi berbagai masukan yang disampaikan oleh siswa-siswi, Dr. Asep dan pihak yayasan menyampaikan bahwa pengembangan madrasah dengan pendekatan boarding atau pesantren adalah langkah yang tepat untuk menjawab kebutuhan siswa dalam hal pendidikan agama dan pengembangan karakter. Melalui sistem ini, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk memperdalam ilmu keagamaan dan membangun kemandirian hidup.
Sebagai solusi untuk pengembangan lembaga, MA Yasti akan sepenuhnya beralih menjadi madrasah berbasis pesantren, di mana para siswa diharapkan untuk tinggal di asrama selama masa pendidikan. Langkah ini dinilai penting untuk memastikan siswa mendapatkan pendidikan agama yang mendalam, sekaligus mempersiapkan mereka sebagai individu yang mandiri dan berakhlak mulia. Selain itu, sistem boarding juga diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan berkesinambungan.
Lanjut Asep, pihaknya mendukung penuh langkah ini dan menegaskan bahwa pendidikan berbasis pesantren memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki dasar agama yang kuat.
“Pondok pesantren adalah tempat yang ideal untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Dengan sistem ini, kami berharap para siswa MA Yasti dapat tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang memiliki keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan keimanan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Asep menekankan bahwa peresmian ini bukanlah akhir dari proses pengembangan, melainkan awal dari perjalanan panjang menuju peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik. Menurutnya, pihak yayasan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana, serta mengembangkan program-program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Masih menurut Asep, dirinya menyampaikan harapannya agar ke depan, MA Yasti tidak hanya lebih maju, tetapi juga lebih diminati oleh masyarakat luas. Dengan sistem pendidikan berbasis pesantren, ia optimistis bahwa MA Yasti akan menjadi salah satu lembaga pendidikan keagamaan unggulan yang mampu mencetak generasi berprestasi baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Kami berharap dengan peresmian madrasah berbasis pesantren ini, MA Yasti dapat berkembang lebih pesat, diminati oleh lebih banyak siswa, dan menjadi lembaga pendidikan yang mampu mencetak generasi yang unggul di berbagai bidang,” ungkap Dr. Asep mengakhiri pidatonya.
Peresmian Madrasah Aliyah Yasti Sukabumi ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kyai Haji U. Syuja'i, M.Ag., serta foto bersama seluruh tamu undangan, dewan guru, dan siswa-siswi MA Yasti. Acara ini menjadi momentum penting bagi pengembangan pendidikan agama di Sukabumi, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi masa depan generasi muda di daerah tersebut.